Halini telah dijelaskan dalam hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda: ุทูŽู„ูŽุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ููŽุฑููŠู’ุถูŽุฉูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ูู‘ ู…ูุณู’ู„ูู…ู. "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah no. 224) Allah SWT juga akan meninggikan derajat seorang muslim yang menuntut ilmu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam NabiMuhammad SAW menjawab, 'Di neraka.' Ketika orang itu berpaling untuk pergi, Nabi Muhammad SAW memanggilnya lalu berkata, 'Sungguh, ayahku dan ayahmu berada di dalam neraka,'" (HR Muslim). Sementara hadits riwayat Abu Hurairah RA menyebutkan sebagai berikut. ุฒูŽุงุฑูŽ ุงู„ู†ู‘ุจููŠู‘ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ูŽุจู’ุฑูŽ ุฃูู…ู‘ู‡ู. ููŽุจูŽูƒูŽู‰ูŽ ูˆูŽุฃูŽุจู’ูƒูŽู‰ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุญูŽูˆู’ู„ูŽู‡ู. 5 Dosa Orang Tua Terhadap Anak yang Dibenci Allah SWT, Jangan Dilakukan, ya Moms! Orang tua juga bisa durhaka pada anak, lho! Hindari semua perilaku berikut ini cash. Assalamu alaikum wr. terhormat redaksi Bahtsul Masail NU Online. Kami mendengar salah seorang ustadz yang menyatakan bahwa kedua orang tua Nabi Muhammad SAW termasuk penghuni neraka. Bagaimana pandangan agama perihal ini? Terima kasih atas penjelasannya. Wassalamu alaikum wr. wb. Khalid/JakartaJawabanAssalamu alaikum wr. dan pembaca yang budiman. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya untuk kita semua. Pertama sekali, kami harus mengatakan bahwa ini merupakan masalah ikhtilaf di kalangan pendapat perihal nasib orang tua Nabi Muhammad SAW tidak hanya melibatkan satu bidang kajian keislaman. Ini merupakan masalah pelik yang melibatkan perbedaan pendapat di kalangan ahli hadits, ahli kalam, dan juga ahli tafsir. Bahkan di kalangan ahli tafsir sendiri perbedaan pendapat juga tidak bisa ulama yang mengatakan bahwa kedua orang tua Rasulullah SAW adalah penduduk neraka kelak di akhirat. Mereka menyandarkan pendapatnya pada dua hadits yang diriwayatkan di dalam kitab Jamuis Shahih Muslim sebagai riwayat Anas bin Malik RA menceritakan sebagai ุฃู†ุณ * ุฃู† ุฑุฌู„ุง ู‚ุงู„ ู„ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃูŠู† ุฃุจูŠ ู‚ุงู„ ููŠ ุงู„ู†ุงุฑ ู‚ุงู„ ุฃูŽู†ู‘ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูุŒ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจููŠุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ุงุฑู. ููŽู„ูŽู…ู‘ุง ู‚ูŽูู‘ู‰ ุฏูŽุนูŽุงู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ ุฃูŽุจููŠ ูˆูŽุฃูŽุจูŽุงูƒูŽ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ุงุฑูArtinya, "Salah seorang sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, di manakah kini ayahku?โ€™ Nabi Muhammad SAW menjawab, Di neraka.โ€™ Ketika orang itu berpaling untuk pergi, Nabi Muhammad SAW memanggilnya lalu berkata, Sungguh, ayahku dan ayahmu berada di dalam neraka,โ€™โ€ HR Muslim.Sementara hadits riwayat Abu Hurairah RA yang mendukung pendapat pertama ini berbunyi sebagai ุงู„ู†ู‘ุจููŠู‘ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ูŽุจู’ุฑูŽ ุฃูู…ู‘ู‡ู. ููŽุจูŽูƒูŽู‰ูŽ ูˆูŽุฃูŽุจู’ูƒูŽู‰ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุญูŽูˆู’ู„ูŽู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ู’ุชู ุฑูŽุจู‘ูŠ ูููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูุคู’ุฐูŽู†ู’ ู„ููŠ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ู’ุชูู‡ู ูููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุฒููˆุฑูŽ ู‚ูŽุจู’ุฑูŽู‡ูŽุง ููŽุฃุฐูู†ูŽ ู„ููŠArtinya, "Nabi Muhammad SAW menziarahi makam ibunya. Di sana Beliau SAW menangis sehingga para sahabat di sekitarnya turut menangis. Rasulullah SAW mengatakan, Kepada Allah Aku sudah meminta izin untuk memintakan ampun bagi ibuku, tetapi Allah tidak mengizinkanku. Lalu Aku meminta kepada-Nya agar Aku diizinkan menziarahi makam ibuku, alhamdulillah Dia mengizinkanku," HR Muslim.Oleh sebagian ulama hadits, dua riwayat ini dipahami secara harfiah. Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah Muslim yang ditulisnya secara jelas memaknai hadits tersebut secara ุฑุฌู„ุง ู‚ุงู„ ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃูŠู† ุฃุจูŠ ู‚ุงู„ ููŠ ุงู„ู†ุงุฑ ูู„ู…ุง ู‚ูู‰ ุฏุนุงู‡ ูู‚ุงู„ ุฅู† ุฃุจูŠ ูˆุฃุจุงูƒ ููŠ ุงู„ู†ุงุฑ ููŠู‡ ุฃู† ู…ู† ู…ุงุช ุนู„ู‰ ุงู„ูƒูุฑ ูู‡ูˆ ููŠ ุงู„ู†ุงุฑ ูˆู„ุง ุชู†ูุนู‡ ู‚ุฑุงุจุฉ ุงู„ู…ู‚ุฑุจูŠู† ูˆููŠู‡ ุฃู† ู…ู† ู…ุงุช ููŠ ุงู„ูุชุฑุฉ ุนู„ู‰ ู…ุง ูƒุงู†ุช ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุนุฑุจ ู…ู† ุนุจุงุฏุฉ ุงู„ุฃูˆุซุงู† ูู‡ูˆ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ู†ุงุฑ ูˆู„ูŠุณ ู‡ุฐุง ู…ุคุงุฎุฐุฉ ู‚ุจู„ ุจู„ูˆุบ ุงู„ุฏุนูˆุฉ ูุงู† ู‡ุคู„ุงุก ูƒุงู†ุช ู‚ุฏ ุจู„ุบุชู‡ู… ุฏุนูˆุฉ ุงุจุฑุงู‡ูŠู… ูˆุบูŠุฑู‡ ู…ู† ุงู„ุฃู†ุจูŠุงุก ุตู„ูˆุงุช ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆุณู„ุงู…ู‡ ุนู„ูŠู‡ู… ูˆู‚ูˆู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ุฃู† ุฃุจูŠ ูˆุฃุจุงูƒ ููŠ ุงู„ู†ุงุฑ ู‡ูˆ ู…ู† ุญุณู† ุงู„ุนุดุฑุฉ ู„ู„ุชุณู„ูŠุฉ ุจุงู„ุงุดุชุฑุงูƒ ููŠ ุงู„ู…ุตูŠุจุฉ ูˆู…ุนู†ู‰ ู‚ูˆู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ู‚ููŠ ูˆู„ู‰ ู‚ูุงู‡ ู…ู†ุตุฑูุง Artinya, โ€œPengertian hadits Seorang lelaki bertanya, Wahai Rasulullah, di manakah kini ayahku?โ€™ dan seterusnya, menunjukkan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan kufur bertempat di neraka. Kedekatan kerabat muslim tidak akan memberikan manfaat bagi mereka yang mati dalam keadaan kafir. Hadits ini juga menunjukkan bahwa mereka yang meninggal dunia di masa fatrah masa kosong kehadiran rasul dalam keadaan musyrik yakni menyembah berhala sebagaimana kondisi masyarakat Arab ketika itu, tergolong ahli neraka. Kondisi fatrah ini bukan berarti dakwah belum sampai kepada mereka. Karena sungguh dakwah Nabi Ibrahim AS, dan para nabi lainnya telah sampai kepada mereka. Sedangkan ungkapan Sungguh, ayahku dan ayahmu berada di dalam nerakaโ€™ merupakan ungkapan solidaritas dan empati Rasulullah SAW yang sama-sama terkena musibah seperti yang dialami sahabatnya perihal nasib orang tua keduanya. Ungkapan Rasulullah SAW Ketika orang itu berpaling untuk pergiโ€™ bermakna beranjak meninggalkan Rasulullah SAW.โ€ Lihat Imam An-Nawawi, Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, Dar Ihyait Turats Al-Arabi, Beirut, Cetakan Kedua, 1392 H. Sementara ulama lain menilai hadits ini telah dimansukh direvisi oleh riwayat Sayidatina Aisyah RA. Dengan demikian kedua orang tua Rasulullah SAW terbebas sebagai penghuni neraka seperti keterangan hadits yang telah dimansukh seperti keterangan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Ad-Dibaj Syarah Shahih Muslim Ibnil ุฃุจูˆ ุจูƒุฑ ุจู† ุฃุจูŠ ุดูŠุจุฉ ูˆุฒู‡ูŠุฑ ุจู† ุญุฑุจ ู‚ุงู„ุง ุญุฏุซู†ุง ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุนุจูŠุฏ ุนู† ูŠุฒูŠุฏ ุจู† ูƒูŠุณุงู† ุนู† ุฃุจูŠ ุญุงุฒู… ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ู‚ุงู„ ุฒุงุฑ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ู‚ุจุฑ ุฃู…ู‡ ุงู„ุญุฏูŠุซ ู‚ุงู„ ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ูˆุฌุฏ ููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ุฃุจูŠ ุงู„ุนู„ุงุก ุจู† ู…ุงู‡ุงู† ู„ุฃู‡ู„ ุงู„ู…ุบุฑุจ ูˆู„ู… ูŠูˆุฌุฏ ููŠ ุฑูˆุงูŠุงุช ุจู„ุงุฏู†ุง ู…ู† ุฌู‡ุฉ ุนุจุฏ ุงู„ุบุงูุฑ ุงู„ูุงุฑุณูŠ ูˆู„ูƒู†ู‡ ูŠูˆุฌุฏ ููŠ ุฃูƒุซุฑ ุงู„ุฃุตูˆู„ ููŠ ุขุฎุฑ ูƒุชุงุจ ุงู„ุฌู†ุงุฆุฒ ูˆูŠุถุจุจ ุนู„ูŠู‡ ูˆุฑุจู…ุง ูƒุชุจ ููŠ ุงู„ุญุงุดูŠุฉ ูˆุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ ูˆุงุจู† ู…ุงุฌุฉ ู‚ู„ุช ู‚ุฏ ุฐูƒุฑ ุจู† ุดุงู‡ูŠู† ููŠ ูƒุชุงุจ ุงู„ู†ุงุณุฎ ูˆุงู„ู…ู†ุณูˆุฎ ุฃู† ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ูˆู†ุญูˆู‡ ู…ู†ุณูˆุฎ ุจุญุฏูŠุซ ุฅุญูŠุงุฆู‡ุง ุญุชู‰ ุขู…ู†ุช ุจู‡ ูˆุฑุฏู‡ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุฐู„ูƒ ููŠ ุญุฌุฉ ุงู„ูˆุฏุงุน ูˆู„ูŠ ููŠ ุงู„ู…ุณุฃู„ุฉ ุณุจุน ู…ุคู„ูุงุชArtinya, โ€œDari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW menziarahi makam ibunya dan seterusnya. Menurut Imam An-Nawawi, Hadits ini terdapat pada riwayat Abul Ala bin Mahan penduduk Maghrib, tetapi tidak terdapat pada riwayat orang-orang desa kami dari riwayat Abdul Ghafir Al-Farisi. Namun demikian hadits ini terdapat di kebanyakan ushul pada akhir Bab Jenazah dan disimpan. Tetapi terkadang ditulis di dalam catatan tambahan. Hadits ini diiwayatkan Abu Dawud, An-Nasaโ€™i, dan Ibnu Majah.โ€™ Hemat saya jelas, Ibnu Syahin menyebutkan di dalam kitab Nasikh dan Mansukh bahwa hadits ini dan hadits yang semakna dengannya telah dimansukh oleh hadits yang menerangkan bahwa Allah menghidupkan kembali ibu Rasulullah sehingga ia beriman kepada anaknya, lalu Allah mewafatkannya kembali. Ini terjadi pada Haji Wadaโ€™. Perihal masalah ini saya telah menulis tujuh kitab,โ€ Lihat Abdurrahman bin Abu Bakar, Abul Fadhl, Jalaluddin As-Suyuthi, Ad-Dibaj Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj.Kedua, ulama yang mengatakan bahwa kedua orang tua Rasulullah terbebesa dari siksa neraka karena menurut mereka, kedua orang tua Rasulullah terbilang ahli fatrah. Kalangan Asy-ari menempatkan ahli fatrah sebagai kalangan yang terbebas dari tuntutan tauhid karena tidak ada rasul yang membimbing menurut kalangan Muktazilah dan sebagian ulama Maturidiyah, orang-orang ahli fatrah yang wafat dalam keadaan musyrik termasuk penghuni neraka. Karena bagi mereka, manusia tanpa diutus seorang rasul sekalipun semestinya memilih tauhid melalui daya akal yang dianugerahkan Allah kepadanya. Berikut ini perbedaan pendapat yang bisa kami ู‡ู„ ูŠูƒุชููŠ ุจุฏุนูˆุฉ ุฃูŠ ุฑุณูˆู„ ูƒุงู† ูˆู„ูˆ ุขุฏู… ุฃูˆ ู„ุง ุจุฏ ู…ู† ุฏุนูˆุฉ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุงู„ุฐูŠ ุฃุฑุณู„ ุฅู„ู‰ ู‡ุฐุง ุงู„ุดุฎุต. ูˆุงู„ุตุญูŠุญ ุงู„ุซุงู†ูŠ. ูˆุนู„ูŠู‡ ูุฃู‡ู„ ุงู„ูุชุฑุฉ ู†ุงุฌูˆู† ูˆุฅู† ุบูŠุฑูˆุง ูˆ ุจุฏู„ูˆุง ูˆุนุจุฏูˆุง ุงู„ุฃูˆุซุงู†. ูˆุฅุฐุง ุนู„ู…ุช ุฃู† ุฃู‡ู„ ุงู„ูุชุฑุฉ ู†ุงุฌูˆู† ุนู„ู…ุช ุฃู† ุฃุจูˆูŠู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู†ุงุฌูŠุงู† ู„ูƒูˆู†ู‡ู…ุง ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ูุชุฑุฉ ุจู„ ู‡ู…ุง ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ู„ู…ุง ุฑูˆูŠ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฃุญูŠุงู‡ู…ุง ุจุนุฏ ุจุนุซุฉ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูุขู…ู†ุง ุจู‡... ูˆู„ุนู„ ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ุตุญ ุนู†ุฏ ุจุนุถ ุฃู‡ู„ ุงู„ุญู‚ูŠู‚ุฉ... ูˆู‚ุฏ ุฃู„ู ุงู„ุฌู„ุงู„ ุงู„ุณูŠูˆุทูŠ ู…ุคู„ูุงุช ููŠู…ุง ูŠุชุนู„ู‚ ุจู†ุฌุงุชู‡ู…ุง ูุฌุฒุงู‡ ุงู„ู„ู‡ โ€œUlama berbeda pendapat perihal ahli fatrah. Apakah kehadiran rasul yang mana saja sekalipun Nabi Adam AS yang jauh sekali dianggap cukup bahwa dakwah telah sampai bagi masyarakat musyrik Mekkah atau mengharuskan rasul secara khusus yang berdakwah kepada kaum tertentu? Menurut kami, yang shahih adalah pendapat kedua. Atas dasar itu, ahli fatrah selamat dari siksa neraka meskipun mereka mengubah dan mengganti keyakinan mereka, lalu menyembah berhala. Kalau ahli fatrah itu terbebas dari siksa neraka, tentu kita yakin bahwa kedua orang tua Rasulullah SAW selamat dari neraka karena keduanya termasuk ahli fatrah. Bahkan keduanya termasuk pemeluk Islam berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa Allah menghidupkan keduanya setelah Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai rasul sehingga keduanya berkesempatan mengucapkan dua kalimat syahadat. Riwayat hadits ini shahih menurut sebagian ahli hakikat. Syekh Jalaluddin As-Suyuthi menulis sejumlah kitab terkait keselamatan kedua orang tua Rasulullah SAW di akhirat. Semoga Allah membalas kebaikan Syekh Jalaluddin atas karyanya,โ€ Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyah Al-Baijuri ala Matnis Sanusiyyah, Dar Ihyaโ€™il Kutub Al-Arabiyyah, Indonesia, Halaman 14.Pandangan Asy-ariyah seperti Syekh Al-Baijuri ini kemudian dikutip oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam karyanya Nuruz Zhalam Syarah Aqidatil Awam sebagai ุงู„ุจุงุฌูˆุฑูŠ ูุงู„ุญู‚ ุงู„ุฐูŠ ู†ู„ู‚ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุฃู† ุฃุจูˆูŠู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู†ุงุฌูŠุงู† ุนู„ู‰ ุฃู†ู‡ ู‚ูŠู„ ุฃู†ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฃุญูŠุงู‡ู…ุง ุญุชูŠ ุขู…ู†ุง ุจู‡ ุซู… ุฃู…ุงุชู‡ู…ุง ู„ุญุฏูŠุซ ูˆุฑุฏ ููŠ ุฐู„ูƒ ูˆู‡ูˆ ู…ุง ุฑูˆูŠ ุนู† ุนุฑูˆุฉ ุนู† ุนุงุฆุดุฉ ุฃู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุณุฃู„ ุฑุจู‡ ุฃู† ูŠุญูŠูŠ ู„ู‡ ุฃุจูˆูŠู‡ ูุฃุญูŠุงู‡ู…ุง ูุขู…ู†ุง ุจู‡ ุซู… ุฃู…ุงุชู‡ู…ุง. ู‚ุงู„ ุงู„ุณู‡ูŠู„ูŠ ูˆุงู„ู„ู‡ ู‚ุงุฏุฑ ุนู„ู‰ ูƒู„ ุดูŠุก ู„ู‡ ุฃู† ูŠุฎุต ู†ุจูŠู‡ ุจู…ุง ุดุงุก ู…ู† ูุถู„ู‡ ูˆูŠู†ุนู… ุนู„ูŠู‡ ุจู…ุง ุดุงุก ู…ู† โ€œSyekh Ibrahim Al-Baijuri mengatakan, Yang benar adalah bahwa kedua orang tua Rasulullah SAW selamat dari siksa neraka berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa Allah SWT menghidupkan kembali kedua orang tua Rasulullah SAW sehingga keduanya beriman kepada anaknya, lalu Allah SWT mewafatkan kembali keduanya. Sebuah riwayat hadits dari Urwah dari Sayidatina Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasululah SAW memohon kepada Allah SWT untuk menghidupkan kedua orang tuanya sehingga keduanya beriman kepada anaknya, lalu Allah SWT mewafatkan kembali keduanya. As-Suhaili berkata bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu, termasuk mengistimewakan karunia-Nya dan melimpahkan nikmat-Nya kepada kekasih-Nya Rasulullah SAW sesuai kehendak-Nya,โ€ Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidatil Awam, Karya Toha Putra, Semarang, Tanpa Tahun, Halaman 27.Pandangan Asy-ariyah ini didukung oleh Surat Al-Isra ayat 15. Menurut mereka, kedua orang tua Rasulullah SAW terbilang ahli fatrah. Ahli fatrah terbebas dari hokum sebagaimana keterangan Surat Al-Isra ayat 15. Berikut ini kami kutip Tafsir As-Saโ€™di perihal Surat Al-Isra ayat ุงู‡ู’ุชูŽุฏูŽู‰ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽู‡ู’ุชูŽุฏููŠ ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุถูŽู„ู‘ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽุถูู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุง ุชูŽุฒูุฑู ูˆูŽุงุฒูุฑูŽุฉูŒ ูˆูุฒู’ุฑูŽ ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูู†ู‘ูŽุง ู…ูุนูŽุฐู‘ูุจููŠู†ูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู†ูŽุจู’ุนูŽุซูŽ ุฑูŽุณููˆู„ุง . ุฃูŠ ู‡ุฏุงูŠุฉ ูƒู„ ุฃุญุฏ ูˆุถู„ุงู„ู‡ ู„ู†ูุณู‡ ู„ุง ูŠุญู…ู„ ุฃุญุฏ ุฐู†ุจ ุฃุญุฏุŒ ูˆู„ุง ูŠุฏูุน ุนู†ู‡ ู…ุซู‚ุงู„ ุฐุฑุฉ ู…ู† ุงู„ุดุฑุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฃุนุฏู„ ุงู„ุนุงุฏู„ูŠู† ู„ุง ูŠุนุฐุจ ุฃุญุฏุง ุญุชู‰ ุชู‚ูˆู… ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุญุฌุฉ ุจุงู„ุฑุณุงู„ุฉ ุซู… ูŠุนุงู†ุฏ ุงู„ุญุฌุฉ. ูˆุฃู…ุง ู…ู† ุงู†ู‚ุงุฏ ู„ู„ุญุฌุฉ ุฃูˆ ู„ู… ุชุจู„ุบู‡ ุญุฌุฉ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ูŠุนุฐุจู‡. ูˆุงุณุชุฏู„ ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ุขูŠุฉ ุนู„ู‰ ุฃู† ุฃู‡ู„ ุงู„ูุชุฑุงุช ูˆุฃุทูุงู„ ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู†ุŒ ู„ุง ูŠุนุฐุจู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุญุชู‰ ูŠุจุนุซ ุฅู„ูŠู‡ู… ุฑุณูˆู„ุง ู„ุฃู†ู‡ ู…ู†ุฒู‡ ุนู† โ€œโ€™Siapa saja yang menerima petunjuk, sungguh ia menunjuki dirinya sendiri. Tetapi siapa yang tersesat, maka sunguh ia menyesatkan dirinya sendiri. Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain. Kami juga takkan menyiksa hingga Kami mengutus seorang rasul,โ€™ Surat Al-Isra Ayat 15. Maksudnya, petunjuk seseorang dan kesesatan untuk dirinya sendiri. Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain. Seseorangpun tidak akan bisa menghapus dosa orang lain meski sekecil zarrah. Allah adalah seadil-adilnya hakim. Ia takkan menyiksa seorang pun hingga Dia menegakkan hujjah kerasulan, kemudian yang bersangkutan mengingkarinya. Sedangkan orang yang tunduk pada hujjah kerasulan atau hujjah Allah itu belum sampai kepadanya, maka Allah takkan menyiksanya. Ayat ini menjadi dalil bahwa ahli fatrah dan anak-anak orang musyrik takkan disiksa oleh Allah hingga Ia mengutus seorang rasul-Nya. Karena Allah mahasuci untuk berlaku aniaya,โ€ Lihat Abdurrahman bin Nashir As-Saโ€™di, Taysirul Karimir Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan, Beirut, Muassasatur Risalah, 2002 M/1423 H, halaman 455.Dari pelbagai keterangan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ulama berbeda pendapat perihal ini. Hanya saja untuk warga NU yang mengakui pandangan Asy-ari dan Maturidi, kami menyarankan untuk mengikuti pandangan guru kita yang terdekat, yaitu Syekh Ibrahim Al-Baijuri dan Syekh M Nawawi Banten. Di samping mendalami fikih, keduanya juga memiliki otoritas untk berbicara masalah kalam melalui karya-karya keduanya di bidang kalam. Pendapat kedua dipilih untuk menjaga adab kita terhadap Rasulullah SAW. Wallahu aโ€™lam bis kami jangan sampai perbedaan pendapat dalam masalah ini menyebabkan kita sesama orang awam saling menyalahkan satu sama lain atau bahkan meremehkan ulama besar yang berbeda pendapat dengan kita. Kalau ulama berbeda pendapat, biarkan saja. Itu urusan para ulama. Kita sebagai orang awam baiknya mengambil diam jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para muwaffiq ila aqwamith thariqWassalamu โ€™alaikum wr. wb.Alhafiz Kurniawan August 15, 2018 Mutiara Salaf 1,415 ViewsSUNGGUH ORANG TUA TIDAK AKAN MASUK SURGA !? Dari al-Hasan radhiallahu anhu dia berkata ุฃูŽุชูŽุชู’ ุนูŽุฌููˆุฒูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’Ada seorang nenek tua mendatangi Nabi shalallahu alaihi wasallam. Nenek itu pun berkata ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุงุฏู’ุนู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฏู’ุฎูู„ูŽู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽWahai Rasulullah Berdoalah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam surga.? Maka beliau shalallahu alaihi wasallam mengatakan ูŠูŽุง ุฃูู…ูŽู‘ ููู„ุงูŽู†ูุŒ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุง ุนูŽุฌููˆุฒูŒ.โ€œWahai Ibunya fulan sesungguhnya surga tidak akan dimasuki oleh nenek tua.โ€ููŽูˆูŽู„ูŽู‘ุชู’ ุชูŽุจู’ูƒููŠWanita tua itu pun pergi sambil menangis.? Kemudian beliau pun mengatakan ุฃูŽุฎู’ุจูุฑููˆู‡ูŽุง ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ูŽุง ู„ุงูŽ ุชูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุง ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุนูŽุฌููˆุฒูŒ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰โ€œSampaikanlah kepadanya bahwa wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam kondisi sebagai nenek tua. Sesungguhnya Allah taโ€™ala berfirman ุฅูู†ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ุดูŽุฃู’ู†ูŽุงู‡ูู†ูŽู‘ ุฅูู†ู’ุดูŽุงุกู‹ ููŽุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุงู‡ูู†ูŽู‘ ุฃูŽุจู’ูƒูŽุงุฑู‹ุง ุนูุฑูุจู‹ุง ุฃูŽุชู’ุฑูŽุงุจู‹ุงโ€œSesungguhnya kami menciptakan mereka para bidadari dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.โ€ Qs. Al-Waqiโ€™ah 35-37__________________? HR. at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani menilainya sebagai hadits hasan dalam ash-Shahiihah no. Orang Tua Menuju Surga, Nenek Tua Tidak Ada yang Masuk Surga,orang tua masuk surga karena anaknya orang tua masuk surga karena doa anak cara anak perempuan membawa orang tua ke surga kisah orang tua masuk surga karena anaknya anak bisa menyebabkan orang tua masuk neraka apakah anak bisa membawa orang tua ke surga kisah anak yang menyelamatkan orang tuanya dari neraka agar orang tua kita masuk surga Check Also Perbaikilah Hidupmu Saat Malam Lailatul Qadr Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, ูŠุง ู…ู† ุถุงุน ุนู…ุฑู‡ ููŠ ู„ุง ุดูŠุกุŒ ุงุณุชุฏุฑูƒ โ€ฆ Penyebab Kerasnya Hati Ibrahim an-Nakhaโ€™i rahimahullah berkata โ€ุงู„ุฅูƒุซุงุฑ ู…ู† ุงู„ูƒู„ุงู… ุงู„ุฐูŠ ู„ุง ุญุงุฌุฉ ุฅู„ูŠู‡ โ€ูŠููˆุฌุจ ู‚ุณุงูˆุฉูŽ โ€ฆ Masuk surga, tentu menjadi impian kita, bukan? Ya, kita ketahui bahwasanya surga merupakan tempat yang paling indah sepanjang masa. Tak ada yang bisa menandingi keindahannya. Bahkan, dunia pun tidak ada apa-apanya dibandingkan saja, masuk ke dalam surga itu tidaklah mudah. Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk tetap selalu berada dalam jalan kebenaran. Al-Quran dan sunnah-lah penuntun jalan Anda, ternyata orang yang sudah berada di jalan kebenaran pun, bisa jadi tidak bisa masuk surga. Seperti halnya yang dirasakan oleh beberapa orangtua. Dimana mereka yang awalnya masuk surga, tidak jadi karena anaknya. Memang, apa ya sebabnya?Orangtua yang shaleh dan telah divonis akan masuk ke dalam surga bisa batal memasukinya dan justru terjerumus ke dalam neraka adalah orangtua yang melihat anaknya berbuat maksiat namun ia tidak melarang perbuatan tersebut.โ€œTelah dikabarkan kepada kami bahwa seorang anak akan tergantung di leher ayahnya pada hari kiamat nanti. Lalu dia berkata, Wahai Rabbku, ambillah hakku dari orang yang menzhalimiku ini!โ€™ Sang ayah berkata, Bagaimana aku menzhalimimu, sedangkan aku telah memberimu makan dan pakaian?โ€™ Sang anak berkata, Benar, engkau telah memberiku makan dan pakaian, tetapi engkau melihatku melakukan maksiat dan engkau tidak melarangkuโ€™,โ€ Dikutip dari Majalah Az-Zahur, Syaโ€™ban 1420 H.Di dalam Al-Quran, Allah Taโ€™ala telah berfirman, โ€œHai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,โ€ QS. At-Tahriim 66.Mengenai tafsir dari ayat di atas, Qatadah berkata, โ€œPerintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah mereka untuk mengerjakan perintah Allah. Apabila kamu melihat mereka melakukan kemaksiatan, maka tegurlah!โ€ Ibnu Jarir juga berkata, โ€œKita wajib untuk mengajarkan anak-anak kita tentang agama Islam, kebaikan dan adab!โ€ Sedangkan Ibnu Umar berkata, โ€œDidiklah anakmu, karena kelak kamu akan ditanya tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa yang telah kamu berikan kepada anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan berlaku taat kepadamu.โ€Dari tafsir yang sudah dijelaskan oleh para mufassir di atas, jelaslah bahwa Allah Taโ€™ala memberikan perintah tegas kepada para muslim untuk senantiasa menjaga keluarganya dari siksaan api neraka. Caranya adalah dengan memperhatikan pendidikan agamanya serta memantau setiap perbuatan yang dilakukannya. Hal tersebut merupakan sebuah kewajiban yang apabila tidak dipatuhi maka konsekuensinya akan diterima di akhirat senada juga dapat difahami dari hadis shahih yang berbunyi, โ€œSeorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya,โ€ HR. Bukhari dan Muslim.Dari hadis di atas mengisyaratkan bahwa apabila ada orangtua yang mendidik anaknya dengan tidak baik, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya di dunia tersebut saat hari kiamat kelak.

hadits orang tua masuk neraka karena anaknya